Aku berhubung dengan Eekmal untuk mendapatkan khabar dari Permatang Pauh. Sebagaimana selalu jawapan kelompok di Telawi mahu disenikan (stanza prosa barangkali!). Eekmal membayangkan bait rangkap awal karya Diponegoro karya Chairil Anwar ini sebagai menjelaskan makna apa yang berlaku di sana..
DIPONEGORO
Di masa pembangunan ini
tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api
Di depan sekali tuan menanti
Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali.
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati.
MAJU
Ini barisan tak bergenderang-berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu.
Sekali berarti
Sudah itu mati.
MAJU
Bagimu Negeri
Menyediakan api.
Punah di atas menghamba
Binasa di atas ditindas
Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai
Jika hidup harus merasai
Maju
Serbu
Serang
Terjang
(Februari 1943)
Budaya, Th III, No. 8, Agustus 1954
No comments:
Post a Comment